Minggu, 29 Januari 2017

Puisi Setia Naka Andrian (Media Indonesia, 29 Januari 2017)



Sejarah Keyakinan

Ia muncul di pagi hari
Semenjak setahun lalu resmi cuti
Dari perhelatan panjang
Datang seorang diri
di antara noda dan duka-duka

Ia yang sering mati dalam kemenangannya
Dari banyak kisah-kisah yang diputar
Dari pasukan berkuda
Hingga pemahat arca
yang kerap dilupakan senjata

Ia lah takdir yang berpura-pura
Ia lupakan diri dan siapa seharusnya umat nista
Rumah ini, satu-satunya saksi yang tiada dosa
Selagi masih diam
Mereka akan sama-sama dipenjara
Doa-doa yang belum berakhir
Masih menggiring mereka
Menuju jalan pelarian,
Sekali lagi, sekali lagi
Hingga semuanya lupa
jika sudah tak bernyawa lagi

Kendal, September 2016


Gagal Beriman

Kau yang baru saja pulang
Katamu, kau baru saja
melarikan diri
Dari rombongan umat
yang sering dihujani banyak mimpi

Kau selalu merasa terlambat
Pulang ketika orang-orang sedang kelaparan
Kau pun kerap diminta mati tiba-tiba
dan kau mau,
Memberanikan bunuh diri gantung kaki
Menyaksikan kemenangan semu
Atas kegagalan diri sendiri

Ah, malam terlalu pandai berbohong
Hingga pagi-pagi sekali
kau baru mau gantung diri
Dihadapan meraka
Kau minta menyanyikan sayonara
Video doa-doa diputar
Kau gagal menjadi diri paling beriman

Kendal, September 2016


Takdir Tubuh

Inilah takdir tubuhmu
yang sering dilupakan
Kemarau panjang tak habis hilang
Tak bisa berterus terang

Seperti apa langit
Ujung yang dirindukan
Sebab, dulu sering dipisahkan
Bahwa tak ada yang lahir selamanya
Begitu pula tak ada
yang tak hidup sementara

Tubuh-tubuh bergelimpangan
menjadi mesin,
Menelusuri jalan-jalan
Menutup pintu
Menghentikan udara
Semua binasa di hadapan takdir
dan duka-duka dirindukan
masa lalu keabadiannya

Kendal, September 2016


Dukuh

Jusru sebaliknya,
Wanglu Krajan belum punah
Lihatlah, kebiasaan mulia
dibangun di tepi sungai
Anak-anak menyanyikan lagu
tentang ibu-ibunya yang lupa mandi

Lihatlah, demi mereka
yang memburu pagi
Wanglu Krajan tetap bertahan
meskipun gempuran generasi baru
dan zaman yang terus bergerak
dokumentasi tubuh-tubuh tergeletak

Keadaan berguguran
tak seperti dulu,
sebelum orang-orang sibuk
Memotret ketelanjangan diri sendiri

Kendal, September 2016


41 komentar:

Unknown mengatakan...

Isinya sulit dipahami, sehingga untuk mengetahui isinya harus membaca berulang-ulang

Yuliana Eka H/kelas 2c

Unknown mengatakan...

Inuk Pratiwi PBSI 2C
Menurut pemahaman saya pada puisi "Takdir Tubuh" yang sudah saya baca tadi menggambarkan sosok tubuh yang tidak pernah mengeluh dalam semua situasi. Situasi yang dimaksud adalah pada musim panas, dingin, dan musim-musim yang labil tidak akan sekalipun dia mengeluh pada sesorang yang dia jaga. Mungkin hanya itu pemahaman saya, kalau tidak sesuai mohon di sanggah ya pak :)

Jendela Ruang Kelas mengatakan...

Adinda Erdiana PBSI 2C
Semoga karya bapak tidak akan pernah berhenti dan selalu bisa menginspirasi mahasiswa, terutama mahasiswa PBSI :)

Unknown mengatakan...

Seperti halnya puisi-puisi indah diatas, banyak terdapat kata-kata yang sulit dimengerti, akan tetapi tetap menarik dan pesan-pesan yang disampaikan oleh puisi tersebut sampai.Membaca puisi tersebut mengingatkan saya juga pada salah satu buku kumpulan puisi bapak yaitu "Perayaan Laut".
(Nanda Remba Gahara 4B

Unknown mengatakan...

Eny Yuandika Perdana Ningrat PBSI 2c
Menurut saya puisi yang berjudul Takdir TUbuh ini seperti puisi-puisi sebelumnya,kata-katanya sulit untuk dipahami,namun menurut pemahaman saya puisi ini menggambarkan seseorang yang tidak pernah mengeluh apapun keadaannya dan selalu bekerja keras walaupun pada akhirnya kehidupan didunia itu hanya sementara dan semua akan kembali kepada-Nya.Hanya amal perbuatan masa lalulah yang akan abadi.
Ditunggu karya selanjutnya.

Unknown mengatakan...

Eny Yuandika Perdana Ningrum kelas PBSI 2c
Menurut saya puisi yang berjudul Takdir Tubuh ini seperti puisi-puisi sebelumnya,kata-katanya sulit untuk dipahami,namun menurut pemahaman saya puisi ini menceritakan tentang seseorang yang tidak pernah mengeluh apapun keadaannya dan selalu bekerja keras walaupun pada akhirnya kehidupan di dunia itu hanya sementara dan semua akan kembali kepada-Nya.Hanya amal perbuatan masa lalulah yang akan abadi.
Ditunggu karya selanjutnya :)

Vivin Shafa Undriyani mengatakan...

Vivin Shafa U. / 5410117 / PBSI 4C

puisi yaang berjudul Takdir Tubuh jika sangat dicermati sangat mempunyai nilai yang tinggi dalam kehidupan ini, apalagi arti puisi ini juga ada di tengah kehidupan masyarakat.
Dalam memahami puisi bapak, harus ekstra sabar dan jeli untuk menafsirkan artinya. yang membuat saya sedikit bingung.

sri hardiyanti mengatakan...

Karya-karya bapak cukup sulit untuk dipahami maknanya,apalagi bagi si pemula yang baru belajar bahasa-bahasa sastra sehingga harus berulang-ulang dalam membacanya.
Dari semua karya-karya bapak semoga bisa menjadi inspirasi bagi semua orang terutama anak-anak didiknya.(Sri Hardiyanti/PBSI/2C).

Nur Azizah mengatakan...

Nur Azizah PBSI 2c. Sebuah karya sastra yang sangat menarik untuk dibaca. Karya sastra yang Bapak ciptakan ini semoga menginspirasi para mahasiswa bapak dan orang lainnya yang membaca karya sastra tersebut. Terima kasih

Lisa Dwi Rahmawati mengatakan...

Lisa Dwi Rahmawati PBSI 2C
Dari keempat puisi diatas, yaitu Sejarah Keyakinan, Takdir Tubuh, Gagal Beriman, dan Dukuh, menurut pemahaman saya isinya hampir berhubungan dan memiliki isi atau makna kritikan yang hampir sama.Pilihan kata yang dipilih didalam keempat puisi ini sangat menarik.

Istiqomah Novitaningrum mengatakan...

ISTIQOMAH NOVITANINGRUM PBSI 3C 15410133
Seperti komentar sebelumnya, saya juga berpikir bahwa komentar ini berhubungan secara runtut dan maknanya seperti sebuah kisah berurutan. Bagi saya, penggunaan diksi yang sulit merupakan ciri khas puisi karya Pak Naka. Saya pribadi juga sebenarnya kurang paham terhadap keempat puisi ini. Hanya saja saya melihat adanya hubungan dan keterkaitan satu sama lain oleh keempat puisi ini.Puisi yang bermanfaat dan menarik untuk dapat dipahami.

Unknown mengatakan...

Nanda Eka Adi Putra PBSI 4c
Puisi - puisi diatas patut diapresiasi, dari susunan katanya masih belum dapat saya pahami. Terimakasih bapak puisimu memotivasiku untuk lebih giat membaca dan menulis. Terus berkarya.

Anonim mengatakan...

Puisi yang berbobot adalah puisi yang susunan katanya sulit dimengerti dan untuk bisa memahaminya harus dengan membacanya berulang-ulang. Seperti puisi bapak setia naka andrian diatas kata-katanya luar biasa membuat yang membaca ingin tahu akan makna yang terkandung di dalam puisi tersebut. Sukses selalu bapak. Karyamu selalu ditunggu generasi muda yang ingin sepertimu.
(Yusnia Fitri Ani 4C)

Anonim mengatakan...

Puisi yang berbobot adalah puisi yang susunan katanya sulit dimengerti dan untuk bisa memahaminya harus dengan membacanya berulang-ulang. Seperti puisi bapak setia naka andrian diatas kata-katanya luar biasa membuat yang membaca ingin tahu akan makna yang terkandung di dalam puisi tersebut. Sukses selalu bapak. Karyamu selalu ditunggu generasi muda yang ingin sepertimu.
(Yusnia Fitri Ani 4C)

Unknown mengatakan...

Karya pak naka sungguh mempunyai jiwa seni sehingga bahasa yang digunakan bapak sulit dimengerti namun itu yang dinamakan sastra anita Rizkiyanti 2c

Unknown mengatakan...

Izul Ulfa 3C PBSI
menurut saya puisi karya Pak Naka yang berjudul "Gagal Beriman" menceritakan tentang seseorang yang pasrah lalu berakhir dengan bunuh diri. Karena umat Islam yang mengakhiri dirinya dengan.bunuh diri itu dosa. Seperti itulah yang saya tangkap dari puisi tersebut.

Nadia Chaerunnisa mengatakan...

Nadia Chaerunnisa PBSI 2C
Puisi Bapak cukup sulit dipahami isinya, perlu dibaca berulang-ulang. Dan semoga karya sastra yang Bapak ciptakan bisa menginspirasi mahasiswa Bapak dan lainnya. Sukses selalu untuk Bapak Naka.

Unknown mengatakan...

Selviana Putri (2c)
Perlu dibaca berulang-ulang supaya lebih memahami maksut dari puisi tersebut. Setiap karya puisi yang ditulis selalu memberikan inspirasi bagi pembaca meskipun bahasanya sulit dipahami.

Unknown mengatakan...

Selviana Putri (2c)
Perlu dibaca berulang-ulang supaya lebih memahami maksut dari puisi tersebut. Setiap karya puisi yang ditulis selalu memberikan inspirasi bagi pembaca meskipun bahasanya sulit dipahami.

FujiLestari0304 mengatakan...

Fuji Lestari 4/C
karya-karya yang dibuat Bapak sangatlah menarik dan puisi-puisi yang ditulis sangat bermanfaat bagi semua orang.

Unknown mengatakan...

Sintiya Dwi Yuniati PBSI 2D
Dari keempat puisi di atas, saya lebih tertarik pada puisi "Dukuh". Selain diksi yang bagus, saya dapat membayangkan keadaan dan situasi yang ada dalam puisi tersebut setelah membacanya.

Unknown mengatakan...

Diana Resmi PBSI 2D
menurut saya dari keempat puisi diatas puisi dukuh lebih sulit dipahami dibandingkan ketiga puisi yang lain yang menggunakan bahasa yang sering digunakan sehari-hari.

Okti Dwy Iswidayati mengatakan...

Menurut saya karya puisi bapak yang berjudul "sejarah keyakinan" ini bermakna dalam kehidupan karena bercerita tentang keyakinan yang pasti dimiliki semua umat manusia. Masih ada kata-kata yang sulit untuk saya pahami. Tetapi itu dapat membuat saya untuk belajar memahami lagi. Teruslah berkarya.
(Okti Dwy Iswidayati 4B)

Unknown mengatakan...

Gieskha H. Pradita
Puisinya bagus pak, sarat dengan kerohanian :'

Teguh Bekti Santoso mengatakan...

Teguh Bekti Santoso 4B
Menurut saya puisi bapak sangatlah menarik. tetapi bagi mereka yang baru mengenal puisi pasti mempunyai kendala tersendiri dalam memahami puisi tersebut, karena dalam bait puisi tersebut terdapat juga kata atau kalimat yang masih asing dan sulit dimengerti. Tapi dalam keseluruhan pak naka banyak memberi motivasi pada mahasiswa agar selalu dekat dan lebih mengenal sastra.

Tiara ika r mengatakan...

Menurut saya, puisi yang berjudul "Takdir Tubuh" mengkisahkan bahwa kehidupan sudah ada yang mengatur yaitu sang pencipta tidak ada yang bisa mengalahkan takdir, karna dari dulu bahkan sebelum kita lahir takdir sudah ditetapkan sang kuasa tidak ada yang bisa merubahnya, ditegaskan dalam kalimat "semua binasa di hadapan takdir" menunjukan bahwa manusia di bumi ini tidak bisa menghindar dari takdir yang sudah di tetapkan sang pencipta.
(Tiara Ika Ramadhanti 2D)

Linatun Nafisah mengatakan...

LINATUN NAFISAH 15410006 PBSI 4A
Puisi yang bagus, engan pemilihan iksi yang tepat.
perlu berulang kali saya membaca untuk memahami maknanya.
terima kasih Bapak, setelah membaca semua puisi iatas, saya jai lebih giat lagi untuk menulis, an termotivasi untuk membuat sebuah karya.

Khoirotul Sholehah mengatakan...

Khoirotul Sholehah PBSI 2D. kosa kata yang digunakan dalam penulisan puisi tersebut sulit di pahami, harus membaca lebih dari satu kali untuk benar-benar bisa memahami isi dalam puisi tersebut. Dalam puisi Takdir Tubuh menceritakan tentang keadaan sekarang, di mana keadaan tersebut menekan hakikat seseorang atau manusia sebagi makhluk hidup yang menjadi sebuah mesin kerja bahkan sampai lupa dengan "langit ujung yang dirindukan" dalam artian "akhirat".

Habibah Dwi fitriYani mengatakan...

Habibah Dwi FitriYani kelas 2D PBSI
Karya-karya bapak sangat menarik dan bagus. Memberi kita motivasi agar menjadi orang jangan pernah berputus asa, dan selalu bekerja keras. Walaupun banyak rintangan yang kita hadapi.

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Karya bapak menggunakan diksi yang sulit untuk di pahami maknanya, jika ingin memahami makna dari karya-karya bapak di atas harus membaca lebih dari sekali, agar benar-benar memahami makna yang terkandung dalam karya-karya bapak tersebut.
Karya bapak yang menurut saya menarik adalah "gagal beriman", karena bercerita tentang seorang manusia yang mengalami banyak masalah dan ia merasa putus asa dengan masalah yang ia hadapi dalam kehidupannya tersebut, ia pun memutuskan untuk bunuh diri, karena menurutnya dengan ia bunuh diri maka masalah yang ia hadapi selama hidupnya akan berakhir, namun dalam hati ia merasa bimbang dengan keputusannya itu. Ia berpikir apakah keputusannya itu adalah yang terbaik, ia memikirkan hal tersebut cukup lama, sampai akhirnya ia memutuskan bahwa keputusan ia mengakhiri hidupnya itu adalah keputusan yang terbaik, tanpa ia menghiraukan jika bunuh diri itu salah satu larangan dari Tuhan, dan merupakan perbuatan yang salah. Bahkan di Al qur'an di jelaskan bahwa bunuh diri adalah salah satu perbuatan yang sangat di benci Alloh, dosanya pun sangat besar.
Karya-karya dari pak Naka jika kita benar-benar memahami maknanya sangatlah bagus dan sangat menginspirasi, dan membuka luas wawasan kita tentang kehidupan dan karya sastra yang baik.
(Maritsa Kamilatun Nafis 16410140 kelas 2D PBSI)

Faidatun mengatakan...

Faidatun Mujawanah
16410169(2D)
Menurut saya, karya-karya bapak sangat menarik dan bagus. Bukan hanya dari pemilihan katanya saja yang menarik,tetapi bisa memberikan motivasi bagi para pembacanya. Harus di baca berulang-ulang untuk bisa memahaminya. Saya paling suka dengan puisi yang berjudul"Sejarah Keyakinan" karena kita harus yakin meskipun nanti pada akhirnya bukan seperti apa yang diinginkan,menumbuhkan keyakinan itu perlu bagi kita.

Faidatun mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Neneng Kurniasih mengatakan...

Neneng Kurniasih PBSI 2C
Karya-karya Bapak sangat indah dan bagus.Empat karya bapak di atas cukup menarik dan tidak mudah untuk memahaminya,butuh pembacaan berulang-ulang agar mengerti maksud dari empat puisi di atas.

virda eka pratiwi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Muhammad Idris mengatakan...

Muhammad Idris PBSI 2C
Puisinya sangat menginspirasi. Lanjutkan....

virda eka pratiwi mengatakan...

Puisi-puisi Pak Naka sangat bagus. Jika dilihat dari setiap barisnya, kata atau kalimat yang digunakan sangat dekat dengan kita. Namun, jika dilihat dari segi penafsiran dan analisis maka kita akan cukup merasakan kesulitan dalam menganalisisnya karena di dalamnya menggunakan kata-kata yang cukup rumit. Untuk memahami makna pada setiap baris puisi haruslah dibaca berulang-ulang.
Dari keempat puisi di atas, saya menyukai puisi yang berjudul Takdir Tubuh. Puisi tersebut meneritakan mengenai kehidupan yag sudah diatur oleh Tuhan. Tuhan memberikan takdir yang berbeda-beda untuk setiap makhluknya. Hingga akhirnya makhluk tersebut meninggal sesuai takdir yang telah dituliskan-Nya. Setiap makhluk tidak ada yang bisa melawan tulisan takdir Tuhan.
Virda Eka Pratiwi (PBSI 2D)

Unknown mengatakan...

Arsyka Ferlian Mindy (PBSI/2D)

Menurut saya, puisi Bapak sangat bagus, pemilihan kata juga tidak terlalu muluk-muluk. Tetapi ada beberapa kosakata yang sulit dipahami, sehingga perlu berulang kali untuk membacanya agar kita dapa mengetahui makna dari puisi tersebut. Salah satu puisi yang sulit saya pahami yaitu puisi "Dukuh". Dalam puisi tersebut ada beberapa kata yang asing sehingga saya tidak bisa mengetahui makna dari puisi tersebut.

Penikmat Hujan mengatakan...

Dhea Alivia PBSI 2D

Menurut saya, puisi Bapak bagus, meski ada beberapa puisi yang saya baca sekilas karena ketidakmengertian mengenai diksi - diksi yang digunakan. Mungkin juga dikarenakan saya sendiri yang tidak terlalu menyukai puisi dan mempelajari lebih dalam, tidak seperti pada cerpen. Meski begitu, puisi Bapak sangat menginspirasi dan Insya Allah bisa membangkitkan perasaan saya untuk mengapresiasi sebuah puisi dan mencoba membuat puisi. Maturnuwun, Pak!

Septiana Dea Safira mengatakan...

Septiana Dea Safira (16410164) PBSI 2D


Menurut saya, puisi Bapak sangat bagus. Puisi karya Bapak sendiri mempunyai makna yang sangat beragam. jika puisi tersebut diartikan dalam satu kali membaca memang sangat susah, oleh karena itu kita perlu membaca berulang kali untuk dapat memahami makna dari setiap kata tersebut. Dan tentunya saya sangat menantikan karya-karya Bapak selanjutnya.