Menunggu Ujian
Aku
bertanya kepadamu,
“Kau tidak takut dengan ujian?”
“Kau tidak takut dengan ujian?”
“Tidak.”
“Kenapa?”
“Kita
tunggu saja di sini.”
“Ujian
sedang di mana?”
"Di
hari yang jauh sana
ujian
sedang bersama banyak berita."
Lalu
kita sepakat menunggu,
Mencoba
tenang,
menyambut
dengan matang
Tengadah
tangan terbuka lebar
Mata
berkedip dengan pelan
Sesekali
kita bertatapan
Namun,
ujian tak kunjung datang
"Kenapa
lama ya?
Apakah
ujian malas jalan kaki?"
--tanyaku
kepadamu
"Tidak.
Ia serupa sepeda."
"Berarti
ia punya banyak roda?"
"Tidak.
Ia memiliki sayap."
"Apakah
ia sepeda bersayap?"
"Tidak.
Ia tak suka terbang."
Ujian
belum juga datang.
Kita
masih setia menunggu.
Tengadah
tangan kita masih terbuka lebar
Mata
pun berkedip dengan pelan
Sesekali
kita bertatapan
Dan
tiba-tiba, dari ujung tikungan sana
banyak
jawaban bermunculan
Datang
seperti pasukan tanpa aba-aba,
Sontak
mereka mengelilingi kita
Dan
kita sama-sama kaget
--mata
kita berkedip dengan kencang
Aku
kemudian bertanya kepadamu,
"Bukankah
kita menunggu ujian?"
Namun
kau hanya diam
Kemudian,
salah seorang jawaban
mendekat
Mulutnya
nyaris menempel di telingaku,
Ia
berbisik,
"Ujian
kewalahan
menghadapi
berita harian.
Ia
sedang lelah dan malas
mengunjungi
siapa-siapa.”
Kau
masih saja diam
Hanya
mata kita saja
yang
masih saling bertatapan
Dan
berkedip dengan sangat kencang
Seorang
jawaban lain mendekat,
Ia
berbisik di telingaku,
“Lekaslah
pulang. Kau harus segera
mencipta
banyak soal."
Leiden,
November 2019
Tumbuh dari Mesin Waktu
Hari
ini, aku tumbuh
dari
mesin waktu
Yang
diciptakan dari debu
dan
batu-batu
Hari
ini, aku tumbuh
dari
mesin waktu
Di
antara orang-orang berpetualang
memungut
diri mereka sendiri
yang
tercecer di jalan-jalan
Hari
ini, aku tumbuh
dari
mesin waktu
Di
antara produksi musim
yang
telah menyayat
ratusan
tahun yang beku
Hari
ini, aku tumbuh
dari
mesin waktu
Di
antara kertas-kertas tua
yang
bermekaran
di
jalan-jalan tak berujung itu
Hari
ini, aku seperti
tak
lagi tumbuh
dari
mesin waktu
Lalu
aku menyangka,
segalanya
hadir begitu saja
Namun
ternyata,
Segalanya
telah melumpuhkan
segenap
sejarah
yang
diam-diam mengakar di kepalaku
Leiden,
November 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar