
Agama Luka
Kabarkan kami kepada luka
Yang menjadikan semua
Tinggal serumah dengan
gang sebelah dan agama-agama
Kabarkan kami kepada luka
Yang menjadikan kami pengembara
Tinggal serumah dengan anak panah
yang kerap lepas mengunjungi
Banyak persoalan dan duka-duka
Kabarkan kami kepada luka
Yang menjadikan kami memeluk
telunjuk tanganmu setiap kali hujan
mengguyur deras di atas kepala
dan tak reda-reda
Kabarkan kami kepada luka
Kepada jantungmu,
jeruji yang menancap di hatimu
Dan kepada apa saja yang lebih memilih
menjadi hari kesekian dalam rumah
yang kian memunggungi keyakinan
dan agama-agama
Kabarkan kami kepada luka
Kepada bau tanahmu, kepada lubang
di keningmu,
kepada pahit empedu
dan anyir darahmu
Kabarkan kami kepada luka
Bahwa di sini, ada agama
yang memilih dipenjara
Menjadi rumah keabadianmu
yang tak tahu lagi
hendak ditancapkan ke mana
Kendal, Oktober 2020
Di Matamu
Di matamu, orang-orang berburu
Katanya, banyak yang ingin mengunjungi
beningnya tatapanmu
Di matamu, orang-orang menaruh cemburu
Katanya, tidak sedikit yang diam-diam
Ingin mencipta keabadian di sepanjang jalur
yang melengkung di detak pandanganmu
Di matamu, orang-orang memilih bisu
Katanya, hanya sedikit yang memilih pergi
meninggalkan rindu
Di matamu, aku menjadi sangat sial
Sedangkan kau masih diam dan beku
Mengurusi matamu yang kian hari
dikepung banyak peluru
Kendal, Oktober 2020
Jadilah Seperti Bau Tubuhmu
Jadilah seperti bau tubuhmu:
Yang memilih mandiri,
Meski sama sekali malas
untuk diajak mandi
Jadilah seperti bau tubuhmu
Yang setiap pagi memilih jalan-jalan
di tepi mimpi yang berliku-liku
Jadilah seperti bau tubuhmu
Yang lebih memilih menginap
di rumahmu yang sering lupa berdoa
di hari minggu
Jadilah seperti bau tubuhmu:
Yang memilih mandiri, yang memilih jalan,
yang memilih menginap,
Meski sedang tak ada aku.
Kendal, Oktober 2020
Kata Nenek Saat Malam
Kata nenek, saat malam yang begitu terang
Ada malaikat datang
Mengunjungi segala kekalahan yang kekal
yang setiap kali mengunjungi anak-anak,
Mereka bawakan sepasang nyala kunang-kunang
Kata nenek, saat malam yang begitu terang
Malaikat sedang gemar-gemarnya datang
Mengunjungi semua keabadian
yang tumbuh di balik kekalahan-kekalahan
Kata nenek, saat malam yang begitu terang
Malaikat datang mengendarai orang-orang
yang sedang bertamasya
mengelilingi keyakinan-keyakinan
Kata nenek, saat malam yang begitu terang
Malaikat sedang asyik-asyiknya mengintai
lelahnya pengabdian-pengabdianmu
yang selalu saja masih berhenti
di tikungan yang itu-itu
Kata nenek, saat malam yang begitu terang
Kadang pula malaikat malas datang
Dan kita akan cemas mencarinya:
Di mana malaikat terbang,
di mana segala hidup akan ditebang
Kendal, Oktober 2020